Wednesday, April 22, 2020

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 8 A

Rabu, 22 April 2020

Mengerjakan LKS halaman 57 – 65 point A
Bukti sudah mengerjakan silahkan dikirimkan ke email Pak Juni (exwanjunip@gmail.com)

Selalu jaga kesehatan
Love you all

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 8 C

Rabu, 22 April 2020

Mengerjakan LKS halaman 57 – 65 point A
Bukti sudah mengerjakan silahkan dikirimkan ke email Pak Juni (exwanjunip@gmail.com)

Selalu jaga kesehatan
Love you all

Tuesday, April 21, 2020

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 7 B

Selasa, 21 April 2020

Mengerjakan LKS halaman 53 – 56
Bukti sudah mengerjakan silahkan dikirimkan ke whatsapp Pak Juni (083869849848)

Selalu jaga kesehatan
Love you all

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 8 B

Selasa, 21 April 2020

Mengerjakan LKS halaman 57 – 65 point A
Bukti sudah mengerjakan silahkan dikirimkan ke email Pak Juni (exwanjunip@gmail.com)

Selalu jaga kesehatan
Love you all

Tugas Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas 9 B

Selasa, 21 April 2020

Silahkan kalian pilih dan baca salah satu artikel di bawah ini:
Sebagai bukti kalian sudah membaca artikel di bawah ini adalah kalian komentar pada bagian bawah blog ini, dengan menyebutkan nama dan kelas. Terima Kasih.

https://islam.nu.or.id/post/read/108270/kisah-ali-bin-abi-thalib-dan-seorang-bekas-budak

https://islami.co/ini-empat-karakter-utsman-bin-affan-yang-patut-kita-teladani/

Monday, April 20, 2020

Tugas Mata Pelajaran Qur’an Hadis Kelas 8 D


Senin, 20 April 2020

Mengerjakan LKS halaman 57 – 65 point A
Bukti sudah mengerjakan silahkan dikirimkan ke email Pak Juni (exwanjunip@gmail.com)

Selalu jaga kesehatan
Love you all

Tugas Mata Pelajaran Qur’an Hadis Kelas 7 A


Senin, 20 April 2020

Mengerjakan LKS halaman 53 – 56
Bukti sudah mengerjakan silahkan dikirimkan ke whatsapp Pak Juni (083869849848)

Selalu jaga kesehatan
Love you all

Saturday, April 18, 2020

Tugas Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas 9 D

Sabtu, 18 April 2020

Silahkan kalian pilih dan baca salah satu artikel di bawah ini:
Sebagai bukti kalian sudah membaca artikel di bawah ini adalah kalian komentar pada bagian bawah blog ini, dengan menyebutkan nama dan kelas. Terima Kasih.

https://islam.nu.or.id/post/read/108270/kisah-ali-bin-abi-thalib-dan-seorang-bekas-budak

https://islami.co/ini-empat-karakter-utsman-bin-affan-yang-patut-kita-teladani/



Friday, April 17, 2020

Tugas Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas 9 C

Jumat, 17 April 2020

Silahkan buka link berikut ini:

https://kahoot.it/challenge/0205694?challenge-id=3e902b23-a968-4857-98b1-dd165a286f99_1587081082743


silahkan dibuka link tersebut
kemudian masukkan nama kalian
untuk mengerjakan
pengerjaan maksimal Jumat, 17 April 2020 pukul 23.00 wib

Tugas Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas 9 A

Jumat, 17 April 2020

Silahkan buka link berikut ini:

https://kahoot.it/challenge/0205694?challenge-id=3e902b23-a968-4857-98b1-dd165a286f99_1587081082743


silahkan dibuka link tersebut
kemudian masukkan nama kalian
untuk mengerjakan
pengerjaan maksimal Jumat, 17 April 2020 pukul 23.00 wib

Thursday, April 16, 2020

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 7 C

KAMIS, 16 APRIL 2020


TUGAS MATA PELAJARAN QUR’AN HADIS
KELAS 7 B

SILAHKAN DIKERJAKAN LKS HALAMAN 47 – 49
BUKTI PEKERJAAN DIFOTO KEMUDIAN DIKIRIM MELALUI WA KE NOMOR (083869849848)
MAKSIMAL KAMIS, 16 APRIL 2020 PUKUL 23.59

SELALU JAGA KESEHATAN
MADRASAH HEBAT BERMARTABAT

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 7 D

KAMIS, 16 APRIL 2020


TUGAS MATA PELAJARAN QUR’AN HADIS
KELAS 7 B

SILAHKAN DIKERJAKAN LKS HALAMAN 47 – 49
BUKTI PEKERJAAN DIFOTO KEMUDIAN DIKIRIM MELALUI WA KE NOMOR (083869849848)
MAKSIMAL KAMIS, 16 APRIL 2020 PUKUL 23.59

SELALU JAGA KESEHATAN
MADRASAH HEBAT BERMARTABAT

Wednesday, April 15, 2020

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 8 A

Rabu, 15 April 2020


TUGAS MATA PELAJARAN QUR’AN HADIS
KELAS 8 A

SILAHKAN DIKERJAKAN LKS HALAMAN 52 – 55
BUKTI PEKERJAAN DIFOTO KEMUDIAN DIKIRIM MELALUI WA KE NOMOR (083869849848)
MAKSIMAL RABU, 15 APRIL 2020 PUKUL 23.59

SELALU JAGA KESEHATAN
LOVE YOU

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 8 C

Rabu, 15 April 2020


TUGAS MATA PELAJARAN QUR’AN HADIS
KELAS 8 C

SILAHKAN DIKERJAKAN LKS HALAMAN 52 – 55
BUKTI PEKERJAAN DIFOTO KEMUDIAN DIKIRIM MELALUI WA KE NOMOR (083869849848)
MAKSIMAL RABU, 15 APRIL 2020 PUKUL 23.59

SELALU JAGA KESEHATAN
LOVE YOU

Tuesday, April 14, 2020

Tugas Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas 9 B

Selasa, 14 April 2020

Silahkan buka link berikut ini:

https://kahoot.it/challenge/07029740?challenge-id=3e902b23-a968-4857-98b1-dd165a286f99_1586820449077


silahkan dibuka link tersebut
kemudian masukkan nama kalian
untuk mengerjakan
pengerjaan maksimal Selasa, 14 April 2020 pukul 23.00 wib

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 8 B

Selasa, 14 April 2020


TUGAS MATA PELAJARAN QUR’AN HADIS
KELAS 8 B

SILAHKAN DIKERJAKAN LKS HALAMAN 52 – 55
BUKTI PEKERJAAN DIFOTO KEMUDIAN DIKIRIM MELALUI WA KE NOMOR (083869849848)
MAKSIMAL SELASa, 14 APRIL 2020 PUKUL 23.59

SELALU JAGA KESEHATAN
LOVE YOU

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 7 B

Selasa, 14 April 2020


TUGAS MATA PELAJARAN QUR’AN HADIS
KELAS 7 B

SILAHKAN DIKERJAKAN LKS HALAMAN 47 – 49
BUKTI PEKERJAAN DIFOTO KEMUDIAN DIKIRIM MELALUI WA KE NOMOR (083869849848)
MAKSIMAL SELASA, 14 APRIL 2020 PUKUL 23.59

Monday, April 13, 2020

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 7 A

Senin, 13 April 2020


TUGAS MATA PELAJARAN QUR’AN HADIS
KELAS 7 A

SILAHKAN DIKERJAKAN LKS HALAMAN 47 – 49
BUKTI PEKERJAAN DIFOTO KEMUDIAN DIKIRIM MELALUI WA KE NOMOR (083869849848)
MAKSIMAL SENIN, 13 APRIL 2020 PUKUL 23.59

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 8 D

Senin, 13 April 2020


TUGAS MATA PELAJARAN QUR’AN HADIS
KELAS 8 D

SILAHKAN DIKERJAKAN LKS HALAMAN 52 – 55
BUKTI PEKERJAAN DIFOTO KEMUDIAN DIKIRIM MELALUI WA KE NOMOR (083869849848)
MAKSIMAL SENIN, 13 APRIL 2020 PUKUL 23.59

SELALU JAGA KESEHATAN
LOVE YOU

Saturday, April 11, 2020

Tugas Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas 9 D

Sabtu, 11 April 2020

Silahkan buka link berikut ini:

https://kahoot.it/challenge/03762895?challenge-id=3e902b23-a968-4857-98b1-dd165a286f99_1586561259160


silahkan dibuka link tersebut
kemudian masukkan nama kalian
untuk mengerjakan
pengerjaan maksimal sabtu, 11 april 2020 pukul 23.00 wib

Thursday, April 9, 2020

Tugas Mata Pelajara Qur'an Hadis Kelas 7 C

Kamis, 09 April 2020


SILAHKAN DIKERJAKAN LKS HALAMAN 45 – 47 POINT A
BUKTI PEKERJAAN DIFOTO KEMUDIAN DIKIRIM MELALUI WA KE NOMOR (083869849848)
MAKSIMAL KAMIS, 09 APRIL 2020 PUKUL 23.59

SELALU JAGA KESEHATAN
LOVE YOU

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 7 D

Kamis, 09 April 2020


SILAHKAN DIKERJAKAN LKS HALAMAN 45 – 47 POINT A
BUKTI PEKERJAAN DIFOTO KEMUDIAN DIKIRIM MELALUI WA KE NOMOR (083869849848)
MAKSIMAL KAMIS, 09 APRIL 2020 PUKUL 23.59

SELALU JAGA KESEHATAN
LOVE YOU

Wednesday, April 8, 2020

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 8 C

Rabu, 08 April 2020

Kisah Khalifah Umar bin Khaththab ra.

Sahabat Umar bin Khaththab ra. sewaktu menjadi khalifah pernah sangat marah ketika melihat orang yang hanya berada di masjid untuk ibadah tetapi mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya terhadap keluarga, ia rajin beribadah tapi untuk kebutuhan sehari-hari bergantung kepada saudaranya. Beliau bertanya: ”Kenapa kamu berdiam diri di masjid dan tidak bekerja untuk mencari rezeki dari Allah?. Jawab orang tersebut: ”Wahai Khalifah, kebutuhan sehari-hariku sudah dipenuhi oleh saudara saya, karena itu hidupku hanya untuk Allah, kugunakan hari-hariku untuk shalat dan membaca al-Quran serta iktikaf di masjid”. Mendengar jawaban tersebut Khalifah berkata: ”Kalau begitu pahala saudaramu lebih besar dari pahalamu. Sebab kamu tidak mungkin bisa menjalankan ibadah di masjid seperti ini tanpa ada bantuan dari saudaramu yang setiap hari bekerja untuk mencukupi kebutuhan dirinya dan kebutuhanmu”.

Silahkan di klik alamat web dibawah ini:


Selamat menyaksikan, Semoga selalu dalam lindungan Allah. Aamiin

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 8 A

Rabu, 08 April 2020

Kisah Khalifah Umar bin Khaththab ra.

Sahabat Umar bin Khaththab ra. sewaktu menjadi khalifah pernah sangat marah ketika melihat orang yang hanya berada di masjid untuk ibadah tetapi mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya terhadap keluarga, ia rajin beribadah tapi untuk kebutuhan sehari-hari bergantung kepada saudaranya. Beliau bertanya: ”Kenapa kamu berdiam diri di masjid dan tidak bekerja untuk mencari rezeki dari Allah?. Jawab orang tersebut: ”Wahai Khalifah, kebutuhan sehari-hariku sudah dipenuhi oleh saudara saya, karena itu hidupku hanya untuk Allah, kugunakan hari-hariku untuk shalat dan membaca al-Quran serta iktikaf di masjid”. Mendengar jawaban tersebut Khalifah berkata: ”Kalau begitu pahala saudaramu lebih besar dari pahalamu. Sebab kamu tidak mungkin bisa menjalankan ibadah di masjid seperti ini tanpa ada bantuan dari saudaramu yang setiap hari bekerja untuk mencukupi kebutuhan dirinya dan kebutuhanmu”.

Silahkan di klik alamat web dibawah ini:


Selamat menyaksikan, Semoga selalu dalam lindungan Allah. Aamiin

Tuesday, April 7, 2020

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 7 B

Selasa, 07 April 2020


SILAHKAN DIKERJAKAN LKS HALAMAN 45 – 47 POINT A
BUKTI PEKERJAAN DIFOTO KEMUDIAN DIKIRIM MELALUI WA KE NOMOR (083869849848)
MAKSIMAL SELASA, 07 APRIL 2020 PUKUL 23.59

SELALU JAGA KESEHATAN
LOVE YOU

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 8 B

Selasa, 07 April 2020

Kisah Khalifah Umar bin Khaththab ra.

Sahabat Umar bin Khaththab ra. sewaktu menjadi khalifah pernah sangat marah ketika melihat orang yang hanya berada di masjid untuk ibadah tetapi mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya terhadap keluarga, ia rajin beribadah tapi untuk kebutuhan sehari-hari bergantung kepada saudaranya. Beliau bertanya: ”Kenapa kamu berdiam diri di masjid dan tidak bekerja untuk mencari rezeki dari Allah?. Jawab orang tersebut: ”Wahai Khalifah, kebutuhan sehari-hariku sudah dipenuhi oleh saudara saya, karena itu hidupku hanya untuk Allah, kugunakan hari-hariku untuk shalat dan membaca al-Quran serta iktikaf di masjid”. Mendengar jawaban tersebut Khalifah berkata: ”Kalau begitu pahala saudaramu lebih besar dari pahalamu. Sebab kamu tidak mungkin bisa menjalankan ibadah di masjid seperti ini tanpa ada bantuan dari saudaramu yang setiap hari bekerja untuk mencukupi kebutuhan dirinya dan kebutuhanmu”.

Silahkan di klik alamat web dibawah ini:


Selamat menyaksikan, Semoga selalu dalam lindungan Allah. Aamiin

Materi Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas 9 B

Disampaikan
Selasa, 07 April 2020

Keteladanan Sahabat Usman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib

Usman bin Affan

Simaklah video di bawah ini:

Ali Bin Abi Thalib

Simaklah video di bawah ini:


1. Sifat Itsar (mendahulukan orang lain) dan Kedermawanan Usman bin Affan
Usman adalah salah satu sahabat terbaik Nabi Muhammad saw. Ia tumbuh menjadi pribadi yang lembut kepada sesama mukmin. Hatinya sering tersentuh menyaksikan keadaan mereka. Ia selalu berusaha membantu kesulitan rakyat dan menghilangkan kesedihan mereka, rajin menyambung silaturrahim, memuliakan tamu, memberi pekerjaan kepada orang fakir, membantu yang lemah dan
berusaha menghindarkan kesulitan mereka. Ia dikenal penyabar, ramah, dan murah hati, selalu memaafkan kesalahan orang lain. Teladan seluruh tingkah lakunya adalah Rasulullah saw. Ia mencontoh perkataan, perbuatan dan perilaku Nabi saw. Ada banyak peristiwa yang menunjukkan kesabaran dan ketabahan jiwanya. Dalam setiap kesempatan, ia selalu mendahulukan sikap santun dan maaf, murah hati dan tidak bergantung pada dunia. Alih-alih diperbudak dunia, ia menjadikan dunia sebagai sarana untuk mengamalkan akhlak mulia, terutama sikap mengutamakan orang lain di atas kepentingan sendiri. Ia tidak dikuasai dunia sehingga ia tidak menjadi orang yang egois yang mengutamakan kepentingan pribadi dan mengorbankan kepentingan orang lain.
Materi dunia yang melimpah tak mampu mengikat atau membelenggu Usman bin Affan untuk mencintai dunia. Ia selalu menempatkan Allah swt dan Rasul-Nya di urutan yang paling tinggi. Hatinya tak pernah terikat kepada dunia sehingga ia dapat setiap saat melepaskan semua miliknya demi kepentingan Allah swt dan Rasul-Nya. Karena itu, ia termasuk orang yang paling berhak atas apa yang Allah swt firmankan dalam Al-Qur’an: “dan barang siapa terjaga dari sikap kikir, mereka itulah orang-orang yang beruntung” (Q.S. At-Taghabun).
Tentu saja ia berhak mendapatkan balasan yang mulia itu karena ia terbiasa membebaskan seorang budak setiap Jumat. Suatu hari Thalhah menyusul Usman sekeluarnya dari masjid. Thalhah berkata, “Aku sudah punya lima puluh ribu dirham yang kupinjam darimu. Aku akan mengutus seseorang untuk menyerahkannya kepadamu.” Usman menjawab, “Biarlah semua itu kuberikan kepadamu, karena kebaikan akhlakmu.”
Juga dikisahkan bahwa sebelum Nabi datang ke Madinah, di sana ada sumur yang disebut sumur Rawmah. Air sumur itu sangat segar. Setiap orang yang ingin minum dari sumur itu harus membelinya. Sumur itu milik seorang Yahudi. Ketika umat Islam semakin berat dihimpit kesulitan, Rasulullah menyerukan tawaran, “Barang siapa membeli sumur Rawmah, baginya surga.” Mendengar pernyataan itu, Usman bergegas ingin mendapatkan surga. Ia memberanikan diri membeli sumur itu seharga 35.000 dirham. Ia menggratiskan siapa saja untuk memanfaatkan air sumur itu, baik yang kaya, miskin, atau pun para musafir. Ini terjadi ada masa pemerintahan Al-Faruq, di mana kaum muslim dilanda paceklik. Karena beratnya kehidupan yang harus dihadapi, tahun itu disebut tahun kelabu. Ketika nestapa semakin memuncak, orang-orang menghadap Umar ra. dan berkata, “Wahai Khalifah, langit tak menurunkan hujan dan enggan menumbuhkan tanaman. Kita hampir binasa. Apa yang harus kita lakukan?” Umar memandangi mereka dengan wajah pilu. Ia berkata, “Sabar dan bertahanlah. Aku berharap Allah swt memberikan jalan keluar dari keadaan ini sebelum malam tiba.” Sore harinya terdengar kabar bahwa kafilah dagang Usman bin Affan telah kembali dari Syria dan akan tiba di Madinah esok pagi. Usai shalat Subuh, orang-orang menyambut kafilah itu. Seribu unta membawa gandum, minyak samin, dan kismis. Seluruh rombongan kafilah dan kendaraannya berkumpul di depan rumah Usman bin Affan ra. Ketika para buruh sibuk menurunkan barang dagangan, para pedagang bergegas menemui Usman. Mereka berkata, “Kami akan membeli semua yang engkau bawa, wahai Abu Amr.” Usman menjawab, “Dengan senang hati dan aku merasa terhormat. Tetapi, berapa kalian akan memberiku keuntungan?” Mereka berkata, “Untuk satu dirham yang engkau beli, kami memberimu dua dirham.” “Aku bisa mendapat lebih dari itu”, jawab Usman. Lalu mereka kembali menaikkan harga. Usman berkata, “Aku masih bisa mendapat lebih dari yang kalian tawarkan.” Mereka menaikkan harga lagi. Usman berkata, “Aku masih bisa mendapatkan lebih dari itu.” Mereka berkata, “Wahai Abu Amr, siapakah yang berani memberimu keuntungan lebih dari tawaran kami?” Usman menjawab: “Allah swt. memberiku keuntungan sepuluh kali lipat dari setiap dirham yang kubelanjakan. Adakah diantara kalian yang berani memberiku keuntungan lebih dari itu?” “Tidak, wahai Abu Amr.” “Aku bersaksi kepada Allah swt, semua yang dibawa kafilah ini kusedekahkan kepada fakir miskin di kalangan umat Islam. Aku tidak mengharapkan bayaran sepeser pun. Kulakukan semua itu semata-mata mengharapkan pahala dan keridhoan Allah swt”. Inilah karakter Usman bin Affan yang termaktub dalam firman Allah swt: Artinya: Dan mereka mendahulukan kepentingan orang lain (rakyat) di atas kepentingan mereka sendiri. Dan barang siapa yang terjaga dari kekikiran dirinya, maka dialah orang-orang yang beruntung (Q.S Al-Hasyr: 9).
Itu gambaran keimanan dan kedermawanan Usman bin Affan. Walaupun memiliki harta yang sangat banyak namun beliau tetap menempatkan Allah dan Rasul-Nya di atas segalanya. Bagi para sahabat Nabi, kehidupan akhirat adalah segalanya, dunia yang dimiliki sebagai jalan untuk menghantarkan kebahagiaan di akhirat. Hasan Al-Bashri bercerita, “Aku pernah melihat Khalifah Usman bin Affan berbicara di masjid. Ketika ia berdiri, bekas-bekas tanah terlihat di punggungnya. Seseorang berkata, ‘Inilah Amirul Mukminin…Inilah Amirul Mukminin…..’ Sungguh mengagumkan, ia memberikan makanan yang baik-baik kepada orang lain, sedangkan ia hanya makan cuka dan minyak samin. Ia membiarkan lambungnya bekerja keras.”

2. Kecerdasan Sahabat Ali bin Abi Thalib ra.
Beliau adalah salah satu –selain Abu Bakar, Umar, dan Usman, di antara 10 sahabat yang dijamin masuk surga sebagaimana sabda Rasulullah saw. Beliau adalah lulusan terbaik dari madrasah nubuwwah, yang dididik semenjak kecil oleh Rasulullah saw. Di antara keistimewaan beliau adalah Allah swt menganugerahkan kecerdasan di atas rata-rata. Sampai-sampai Rasulullah bersabda “aku adalah kotanya ilmu, sedangkan Ali adalah pintunya”. Di antara kisahnya adalah perselisihan beberapa sahabat tentang ilmu berhitung. Dua orang sehabat melakukan perjalanan bersama. Di suatu tempat, mereka berhenti untuk makan siang. Sambil duduk, mulailah masing-masing membuka bekalnya. Orang yang pertama membawa tiga potong roti, sedang orang yang kedua membawa lima potong roti. Ketika keduanya telah siap untuk makan, tiba-tiba datang seorang musafir yang baru datang dan duduk bersama mereka.
“Mari, silakan, kita sedang bersiap-siap untuk makan siang,” kata salah seorang dari dua orang tadi. “Aduh…saya tidak membawa bekal,” jawab musafir itu. Maka mulailah mereka bertiga menyantap roti bersama-sama. Selesai makan, musafir tadi meletakkan uang delapan dirham di hadapan dua orang tersebut seraya berkata: “Biarkan uang ini sebagai pengganti roti yang aku makan tadi.” Belum
lagi mendapat jawaban dari pemilik roti itu, si musafir telah minta diri untuk melanjutkan perjalanannya lebih dahulu.
Sepeninggal si musafir, dua orang sahabat itu pun mulai akan membagi uang yang diberikan. “Baiklah, uang ini kita bagi saja,” kata si empunya lima roti. “Aku setuju” jawab sahabatnya. “Karena aku membawa lima roti, maka aku mendapat lima dirham, sedang bagianmu adalah tiga dirham. “Ah, mana bisa begitu. Karena dia tidak meninggalkan pesan apa-apa, maka kita bagi sama, masing-masing empat dirham.” “Itu tidak adil. Aku membawa roti lebih banyak, maka aku mendapat bagian lebih banyak” .
Alhasil, kedua orang itu saling berbantah. Mereka tidak berhasil mencapai kesepakatan tentang pembagian tersebut. Maka, mereka bermaksud menghadap sahabat Ali bin Abi Thalib ra. untuk meminta pendapat. Di hadapan Imam Ali, keduanya bercerita tentang masalah yang mereka hadapi.
Imam Ali mendengarkannya dengan seksama. Setelah orang itu selesai berbicara, Imam Ali kemudian berkata kepada orang yang mempunyai tiga roti: “Terima sajalah pemberian sahabatmu yang tiga dirham itu!” “Tidak! Aku tak mau menerimanya. Aku ingin mendapat penyelesaian yang seadiladilnya,” Jawab orang itu. “Kalau engkau bermaksud membaginya secara benar, maka bagianmu hanya satu dirham!” kata Imam Ali lagi. “Hah…? Bagaimana engkau ini, kiranya. Sahabatku ini akan memberikan tiga dirham dan aku menolaknya. Tetapi kini engkau berkata bahwa hak-ku hanya satu dirham?” “Bukankah engkau menginginkan penyelesaian yang adil dan benar? Kalau begitu, bagianmu adalah satu dirham!”. “Bagaimana bisa begitu?” Orang itu bertanya. 
Imam Ali menggeser duduknya. Sejenak kemudian ia berkata: ”Mari kita lihat. Engkau membawa tiga potong roti dan sahabatmu ini membawa lima potong roti.” “Benar”, jawab keduanya. “Kalian makan roti bertiga, dengan si musafir.” Benar”. “Adakah kalian tahu, siapa yang makan lebih banyak?”. “Tidak.”. “Kalau begitu, kita anggap bahwa setiap orang makan dalam jumlah yang sama banyak”. “Setuju”, jawab keduanya serempak. “Roti kalian yang delapan potong itu, masing-masingnya kita bagi menjadi tiga bagian. Dengan demikian, kita mempunyai dua puluh empat potong
roti, bukan?” tanya Imam Ali. “Benar,” jawab keduanya. “Masing-masing dari kalian makan sama banyak, sehingga setiap orang berarti telah makan sebanyak delapan potong, karena kalian bertiga.” “Benar.” “Nah… orang yang membawa lima roti, telah dipotong menjadi tiga bagian mempunyai lima belas potong roti, sedang yang membawa tiga roti berarti mempunyai sembilan potong setelah dibagi menjadi tiga bagian, bukankah begitu?” “Benar, jawab keduanya, lagi-lagi dengan serempak. “Si empunya lima belas potong roti makan untuk dirinya delapan roti, sehingga ia mempunyai sisa tujuh potong lagi dan itu dimakan oleh musafir yang belakangan. Sedang si empunya sembilan potong roti, maka delapan potong untuk dirinya, sedang yang satu potong dimakan oleh musafir tersebut.
Dengan begitu, si musafir pun tepat makan delapan potong roti sebagaimana kalian berdua, bukan?” Kedua orang yang dari tadi menyimak keterangan Imam Ali, tampak sedang mencerna ucapan Imam
Ali tersebut. Sejenak kemudian mereka berkata: “Benar, kami mengerti.” “Nah, uang yang diberikan oleh di musafir adalah delapan dirham, berarti tujuh dirham untuk si empunya lima roti sebab si musafir makan tujuh potong roti miliknya, dan satu dirham untuk si empunya tiga roti, sebab si musafir hanya makan satu potong roti dari milik orang itu”. “Alhamdulillah…Allahu Akbar,” kedua orang itu berucap hampir bersamaan. Mereka sangat mengagumi cara Imam Ali menyelesaikan masalah tersebut, sekaligus mengagumi dan mengakui keluasan ilmunya.
“Demi Allah swt, kini aku puas dan rela. Aku tidak akan mengambil lebih dari hak-ku, yakni satu dirham,” kata orang yang mengadukan hal tersebut, yakni si empunya tiga roti. Kedua orang yang mengadu itu pun sama-sama merasa puas. Mereka berbahagia, karena mereka berhasil mendapatkan pemecahan secara benar, dan mendapat tambahan ilmu yang sangat berharga dari Imam Ali bin Abi Thalib ra.
Demikianlah kecerdasan Ali. Meski demikian, beliau adalah orang yang mempunyai rasa tawadlu’ yang tinggi. Beliau pernah berucap : وََلوْ حَرْفًا ! خَادِمُ مَنْ عَلََّ نِ يْ ¡ أَن َ yang artinya: “aku (berkenan) menjadi pelayan pada orang yang mengajarku walaupun hanya satu huruf”.


Cukup itu dulu ya materi yang diberikan, jika mau curhat boleh kok tentang pengalaman selama belajar di rumah, bisa melalui WhatsApp (083869849848)

Selalu jaga kesehatan yaa

Love You All

Monday, April 6, 2020

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 7 A

Senin, 06 April 2020



SILAHKAN DIKERJAKAN LKS HALAMAN 45 – 47 POINT A
BUKTI PEKERJAAN DIFOTO KEMUDIAN DIKIRIM MELALUI WA KE NOMOR (083869849848)
MAKSIMAL SENIN, 06 APRIL 2020 PUKUL 23.59

SELALU JAGA KESEHATAN
LOVE YOU

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 8D

Senin, 06 April 2020
Kisah Khalifah Umar bin Khaththab ra.

Sahabat Umar bin Khaththab ra. sewaktu menjadi khalifah pernah sangat marah ketika melihat orang yang hanya berada di masjid untuk ibadah tetapi mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya terhadap keluarga, ia rajin beribadah tapi untuk kebutuhan sehari-hari bergantung kepada saudaranya. Beliau bertanya: ”Kenapa kamu berdiam diri di masjid dan tidak bekerja untuk mencari rezeki dari Allah?. Jawab orang tersebut: ”Wahai Khalifah, kebutuhan sehari-hariku sudah dipenuhi oleh saudara saya, karena itu hidupku hanya untuk Allah, kugunakan hari-hariku untuk shalat dan membaca al-Quran serta iktikaf di masjid”. Mendengar jawaban tersebut Khalifah berkata: ”Kalau begitu pahala saudaramu lebih besar dari pahalamu. Sebab kamu tidak mungkin bisa menjalankan ibadah di masjid seperti ini tanpa ada bantuan dari saudaramu yang setiap hari bekerja untuk mencukupi kebutuhan dirinya dan kebutuhanmu”.

Silahkan di klik alamat web dibawah ini:


Selamat menyakikan, Semoga selalu dalam lindungan Allah. Aamiin

Saturday, April 4, 2020

Materi Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas 9 D

Disampaikan
Sabtu, 04 April 2020

Keteladanan Sahabat Usman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib

Usman bin Affan

Simaklah video di bawah ini:

Ali Bin Abi Thalib

Simaklah video di bawah ini:


1. Sifat Itsar (mendahulukan orang lain) dan Kedermawanan Usman bin Affan
Usman adalah salah satu sahabat terbaik Nabi Muhammad saw. Ia tumbuh menjadi pribadi yang lembut kepada sesama mukmin. Hatinya sering tersentuh menyaksikan keadaan mereka. Ia selalu berusaha membantu kesulitan rakyat dan menghilangkan kesedihan mereka, rajin menyambung silaturrahim, memuliakan tamu, memberi pekerjaan kepada orang fakir, membantu yang lemah dan
berusaha menghindarkan kesulitan mereka. Ia dikenal penyabar, ramah, dan murah hati, selalu memaafkan kesalahan orang lain. Teladan seluruh tingkah lakunya adalah Rasulullah saw. Ia mencontoh perkataan, perbuatan dan perilaku Nabi saw. Ada banyak peristiwa yang menunjukkan kesabaran dan ketabahan jiwanya. Dalam setiap kesempatan, ia selalu mendahulukan sikap santun dan maaf, murah hati dan tidak bergantung pada dunia. Alih-alih diperbudak dunia, ia menjadikan dunia sebagai sarana untuk mengamalkan akhlak mulia, terutama sikap mengutamakan orang lain di atas kepentingan sendiri. Ia tidak dikuasai dunia sehingga ia tidak menjadi orang yang egois yang mengutamakan kepentingan pribadi dan mengorbankan kepentingan orang lain.
Materi dunia yang melimpah tak mampu mengikat atau membelenggu Usman bin Affan untuk mencintai dunia. Ia selalu menempatkan Allah swt dan Rasul-Nya di urutan yang paling tinggi. Hatinya tak pernah terikat kepada dunia sehingga ia dapat setiap saat melepaskan semua miliknya demi kepentingan Allah swt dan Rasul-Nya. Karena itu, ia termasuk orang yang paling berhak atas apa yang Allah swt firmankan dalam Al-Qur’an: “dan barang siapa terjaga dari sikap kikir, mereka itulah orang-orang yang beruntung” (Q.S. At-Taghabun).
Tentu saja ia berhak mendapatkan balasan yang mulia itu karena ia terbiasa membebaskan seorang budak setiap Jumat. Suatu hari Thalhah menyusul Usman sekeluarnya dari masjid. Thalhah berkata, “Aku sudah punya lima puluh ribu dirham yang kupinjam darimu. Aku akan mengutus seseorang untuk menyerahkannya kepadamu.” Usman menjawab, “Biarlah semua itu kuberikan kepadamu, karena kebaikan akhlakmu.”
Juga dikisahkan bahwa sebelum Nabi datang ke Madinah, di sana ada sumur yang disebut sumur Rawmah. Air sumur itu sangat segar. Setiap orang yang ingin minum dari sumur itu harus membelinya. Sumur itu milik seorang Yahudi. Ketika umat Islam semakin berat dihimpit kesulitan, Rasulullah menyerukan tawaran, “Barang siapa membeli sumur Rawmah, baginya surga.” Mendengar pernyataan itu, Usman bergegas ingin mendapatkan surga. Ia memberanikan diri membeli sumur itu seharga 35.000 dirham. Ia menggratiskan siapa saja untuk memanfaatkan air sumur itu, baik yang kaya, miskin, atau pun para musafir. Ini terjadi ada masa pemerintahan Al-Faruq, di mana kaum muslim dilanda paceklik. Karena beratnya kehidupan yang harus dihadapi, tahun itu disebut tahun kelabu. Ketika nestapa semakin memuncak, orang-orang menghadap Umar ra. dan berkata, “Wahai Khalifah, langit tak menurunkan hujan dan enggan menumbuhkan tanaman. Kita hampir binasa. Apa yang harus kita lakukan?” Umar memandangi mereka dengan wajah pilu. Ia berkata, “Sabar dan bertahanlah. Aku berharap Allah swt memberikan jalan keluar dari keadaan ini sebelum malam tiba.” Sore harinya terdengar kabar bahwa kafilah dagang Usman bin Affan telah kembali dari Syria dan akan tiba di Madinah esok pagi. Usai shalat Subuh, orang-orang menyambut kafilah itu. Seribu unta membawa gandum, minyak samin, dan kismis. Seluruh rombongan kafilah dan kendaraannya berkumpul di depan rumah Usman bin Affan ra. Ketika para buruh sibuk menurunkan barang dagangan, para pedagang bergegas menemui Usman. Mereka berkata, “Kami akan membeli semua yang engkau bawa, wahai Abu Amr.” Usman menjawab, “Dengan senang hati dan aku merasa terhormat. Tetapi, berapa kalian akan memberiku keuntungan?” Mereka berkata, “Untuk satu dirham yang engkau beli, kami memberimu dua dirham.” “Aku bisa mendapat lebih dari itu”, jawab Usman. Lalu mereka kembali menaikkan harga. Usman berkata, “Aku masih bisa mendapat lebih dari yang kalian tawarkan.” Mereka menaikkan harga lagi. Usman berkata, “Aku masih bisa mendapatkan lebih dari itu.” Mereka berkata, “Wahai Abu Amr, siapakah yang berani memberimu keuntungan lebih dari tawaran kami?” Usman menjawab: “Allah swt. memberiku keuntungan sepuluh kali lipat dari setiap dirham yang kubelanjakan. Adakah diantara kalian yang berani memberiku keuntungan lebih dari itu?” “Tidak, wahai Abu Amr.” “Aku bersaksi kepada Allah swt, semua yang dibawa kafilah ini kusedekahkan kepada fakir miskin di kalangan umat Islam. Aku tidak mengharapkan bayaran sepeser pun. Kulakukan semua itu semata-mata mengharapkan pahala dan keridhoan Allah swt”. Inilah karakter Usman bin Affan yang termaktub dalam firman Allah swt: Artinya: Dan mereka mendahulukan kepentingan orang lain (rakyat) di atas kepentingan mereka sendiri. Dan barang siapa yang terjaga dari kekikiran dirinya, maka dialah orang-orang yang beruntung (Q.S Al-Hasyr: 9).
Itu gambaran keimanan dan kedermawanan Usman bin Affan. Walaupun memiliki harta yang sangat banyak namun beliau tetap menempatkan Allah dan Rasul-Nya di atas segalanya. Bagi para sahabat Nabi, kehidupan akhirat adalah segalanya, dunia yang dimiliki sebagai jalan untuk menghantarkan kebahagiaan di akhirat. Hasan Al-Bashri bercerita, “Aku pernah melihat Khalifah Usman bin Affan berbicara di masjid. Ketika ia berdiri, bekas-bekas tanah terlihat di punggungnya. Seseorang berkata, ‘Inilah Amirul Mukminin…Inilah Amirul Mukminin…..’ Sungguh mengagumkan, ia memberikan makanan yang baik-baik kepada orang lain, sedangkan ia hanya makan cuka dan minyak samin. Ia membiarkan lambungnya bekerja keras.”

2. Kecerdasan Sahabat Ali bin Abi Thalib ra.
Beliau adalah salah satu –selain Abu Bakar, Umar, dan Usman, di antara 10 sahabat yang dijamin masuk surga sebagaimana sabda Rasulullah saw. Beliau adalah lulusan terbaik dari madrasah nubuwwah, yang dididik semenjak kecil oleh Rasulullah saw. Di antara keistimewaan beliau adalah Allah swt menganugerahkan kecerdasan di atas rata-rata. Sampai-sampai Rasulullah bersabda “aku adalah kotanya ilmu, sedangkan Ali adalah pintunya”. Di antara kisahnya adalah perselisihan beberapa sahabat tentang ilmu berhitung. Dua orang sehabat melakukan perjalanan bersama. Di suatu tempat, mereka berhenti untuk makan siang. Sambil duduk, mulailah masing-masing membuka bekalnya. Orang yang pertama membawa tiga potong roti, sedang orang yang kedua membawa lima potong roti. Ketika keduanya telah siap untuk makan, tiba-tiba datang seorang musafir yang baru datang dan duduk bersama mereka.
“Mari, silakan, kita sedang bersiap-siap untuk makan siang,” kata salah seorang dari dua orang tadi. “Aduh…saya tidak membawa bekal,” jawab musafir itu. Maka mulailah mereka bertiga menyantap roti bersama-sama. Selesai makan, musafir tadi meletakkan uang delapan dirham di hadapan dua orang tersebut seraya berkata: “Biarkan uang ini sebagai pengganti roti yang aku makan tadi.” Belum
lagi mendapat jawaban dari pemilik roti itu, si musafir telah minta diri untuk melanjutkan perjalanannya lebih dahulu.
Sepeninggal si musafir, dua orang sahabat itu pun mulai akan membagi uang yang diberikan. “Baiklah, uang ini kita bagi saja,” kata si empunya lima roti. “Aku setuju” jawab sahabatnya. “Karena aku membawa lima roti, maka aku mendapat lima dirham, sedang bagianmu adalah tiga dirham. “Ah, mana bisa begitu. Karena dia tidak meninggalkan pesan apa-apa, maka kita bagi sama, masing-masing empat dirham.” “Itu tidak adil. Aku membawa roti lebih banyak, maka aku mendapat bagian lebih banyak” .
Alhasil, kedua orang itu saling berbantah. Mereka tidak berhasil mencapai kesepakatan tentang pembagian tersebut. Maka, mereka bermaksud menghadap sahabat Ali bin Abi Thalib ra. untuk meminta pendapat. Di hadapan Imam Ali, keduanya bercerita tentang masalah yang mereka hadapi.
Imam Ali mendengarkannya dengan seksama. Setelah orang itu selesai berbicara, Imam Ali kemudian berkata kepada orang yang mempunyai tiga roti: “Terima sajalah pemberian sahabatmu yang tiga dirham itu!” “Tidak! Aku tak mau menerimanya. Aku ingin mendapat penyelesaian yang seadiladilnya,” Jawab orang itu. “Kalau engkau bermaksud membaginya secara benar, maka bagianmu hanya satu dirham!” kata Imam Ali lagi. “Hah…? Bagaimana engkau ini, kiranya. Sahabatku ini akan memberikan tiga dirham dan aku menolaknya. Tetapi kini engkau berkata bahwa hak-ku hanya satu dirham?” “Bukankah engkau menginginkan penyelesaian yang adil dan benar? Kalau begitu, bagianmu adalah satu dirham!”. “Bagaimana bisa begitu?” Orang itu bertanya. 
Imam Ali menggeser duduknya. Sejenak kemudian ia berkata: ”Mari kita lihat. Engkau membawa tiga potong roti dan sahabatmu ini membawa lima potong roti.” “Benar”, jawab keduanya. “Kalian makan roti bertiga, dengan si musafir.” Benar”. “Adakah kalian tahu, siapa yang makan lebih banyak?”. “Tidak.”. “Kalau begitu, kita anggap bahwa setiap orang makan dalam jumlah yang sama banyak”. “Setuju”, jawab keduanya serempak. “Roti kalian yang delapan potong itu, masing-masingnya kita bagi menjadi tiga bagian. Dengan demikian, kita mempunyai dua puluh empat potong
roti, bukan?” tanya Imam Ali. “Benar,” jawab keduanya. “Masing-masing dari kalian makan sama banyak, sehingga setiap orang berarti telah makan sebanyak delapan potong, karena kalian bertiga.” “Benar.” “Nah… orang yang membawa lima roti, telah dipotong menjadi tiga bagian mempunyai lima belas potong roti, sedang yang membawa tiga roti berarti mempunyai sembilan potong setelah dibagi menjadi tiga bagian, bukankah begitu?” “Benar, jawab keduanya, lagi-lagi dengan serempak. “Si empunya lima belas potong roti makan untuk dirinya delapan roti, sehingga ia mempunyai sisa tujuh potong lagi dan itu dimakan oleh musafir yang belakangan. Sedang si empunya sembilan potong roti, maka delapan potong untuk dirinya, sedang yang satu potong dimakan oleh musafir tersebut.
Dengan begitu, si musafir pun tepat makan delapan potong roti sebagaimana kalian berdua, bukan?” Kedua orang yang dari tadi menyimak keterangan Imam Ali, tampak sedang mencerna ucapan Imam
Ali tersebut. Sejenak kemudian mereka berkata: “Benar, kami mengerti.” “Nah, uang yang diberikan oleh di musafir adalah delapan dirham, berarti tujuh dirham untuk si empunya lima roti sebab si musafir makan tujuh potong roti miliknya, dan satu dirham untuk si empunya tiga roti, sebab si musafir hanya makan satu potong roti dari milik orang itu”. “Alhamdulillah…Allahu Akbar,” kedua orang itu berucap hampir bersamaan. Mereka sangat mengagumi cara Imam Ali menyelesaikan masalah tersebut, sekaligus mengagumi dan mengakui keluasan ilmunya.
“Demi Allah swt, kini aku puas dan rela. Aku tidak akan mengambil lebih dari hak-ku, yakni satu dirham,” kata orang yang mengadukan hal tersebut, yakni si empunya tiga roti. Kedua orang yang mengadu itu pun sama-sama merasa puas. Mereka berbahagia, karena mereka berhasil mendapatkan pemecahan secara benar, dan mendapat tambahan ilmu yang sangat berharga dari Imam Ali bin Abi Thalib ra.
Demikianlah kecerdasan Ali. Meski demikian, beliau adalah orang yang mempunyai rasa tawadlu’ yang tinggi. Beliau pernah berucap : وََلوْ حَرْفًا ! خَادِمُ مَنْ عَلََّ نِ يْ ¡ أَن َ yang artinya: “aku (berkenan) menjadi pelayan pada orang yang mengajarku walaupun hanya satu huruf”.


Cukup itu dulu ya materi yang diberikan, jika mau curhat boleh kok tentang pengalaman selama belajar di rumah, bisa melalui WhatsApp (083869849848)

Selalu jaga kesehatan yaa

Love You All

Friday, April 3, 2020

Tugas Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas 9 C


Jumat, 03 April 2020 1      Carilah artikel/berita tentang fenomena kerusakan lingkungan akibat dari tidak dilaksanakannya adab terhadap lingkungan oleh manusia, kemudian rangkumlah.
2      Tuliskan dalil tentang perintah menanam tanaman di lahan yang gundul!
 Semua tugas dikerjakan dalam kertas/buku, kemudian hasil tugas  difotoFoto dikirimkan melalui email (exwanjuniprasetiya@gmail.com) / whatsApp (083869849848) dengan format: Subjek : Tugas Akidah AkhlakNama : ........Kelas : ........No    : ......... Tugas paling lambat dikumpulkan hari Jumat, 03 April 2020 pukul 23.59.59 wibhal-hal yang kurang jelas silahkan buka blog exwanjuni.blogspot.com Selalu jaga kesehatan yaKarena virus corona itu bisanya nyakitin, kayak mantan kamu

Tugas Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas 9 A

Jumat, 03 April 2020 1      Carilah artikel/berita tentang fenomena kerusakan lingkungan akibat dari tidak dilaksanakannya adab terhadap lingkungan oleh manusia, kemudian rangkumlah.
2      Tuliskan dalil tentang perintah menanam tanaman di lahan yang gundul!

Semua tugas dikerjakan dalam kertas/buku, kemudian hasil tugas  difoto
Foto dikirimkan melalui email (exwanjuniprasetiya@gmail.com) / whatsApp (083869849848) dengan format: Subjek : Tugas Akidah AkhlakNama : ........Kelas : ........No    : ......... Tugas paling lambat dikumpulkan hari Jumat, 03 April 2020 pukul 23.59.59 wibhal-hal yang kurang jelas silahkan buka blog exwanjuni.blogspot.com Selalu jaga kesehatan yaKarena virus corona itu bisanya nyakitin, kayak mantan kamu

Thursday, April 2, 2020

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 7 C

Kamis, 02 April 2020

Jawablah Pertanyaan di bawah ini:
1. Berilah dua contoh bacaan qalqalah sugra!
2.  Apa yang kamu ketahui tentang bacaan qalqalah kubra? Jelaskan!
3. Berilah dua contoh bacaan qalqalah kubra!
4. Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara membaca ….
5.  Qalqalah artinya ….
6. Mempelajari tajwid hukumnya ….
7.  Jelaskan pengertian qalqalah menurut bahasa dan istilah!
8. Carilah hukum bacaan qalqalah dalam Surat al-Balad!
9. Sebutkan huruf-huruf qalqalah!
10. Huruf dal sukun asli di tengah kalimat termasuk qalqalah ….
11. Huruf jim di akhir kalimat dibaca waqaf termasuk qalqalah….
12. Jelaskan perbedaan qalqalah sugra dan qalqalah kubra!

Jawaban ditulis dalam buku tulis/kertas
Kemudian hasil jawaban difoto dikirimkan melalui whatsapp Pak Juni (083869849848)
Paling Lambat Hari Kamis, 02 April 2020 Pukul 23:59:59

Selamat Mengerjakan
Jaga kesehatanmu seperti kamu menjaga hati untuk dia

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 7 D

Kamis, 02 April 2020

Jawablah Pertanyaan di bawah ini:
1. Berilah dua contoh bacaan qalqalah sugra!
2.  Apa yang kamu ketahui tentang bacaan qalqalah kubra? Jelaskan!
3. Berilah dua contoh bacaan qalqalah kubra!
4. Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara membaca ….
5.  Qalqalah artinya ….
6. Mempelajari tajwid hukumnya ….
7.  Jelaskan pengertian qalqalah menurut bahasa dan istilah!
8. Carilah hukum bacaan qalqalah dalam Surat al-Balad!
9. Sebutkan huruf-huruf qalqalah!
10. Huruf dal sukun asli di tengah kalimat termasuk qalqalah ….
11. Huruf jim di akhir kalimat dibaca waqaf termasuk qalqalah….
12. Jelaskan perbedaan qalqalah sugra dan qalqalah kubra!

Jawaban ditulis dalam buku tulis/kertas
Kemudian hasil jawaban difoto dikirimkan melalui whatsapp Pak Juni (083869849848)
Paling Lambat Hari Kamis, 02 April 2020 Pukul 23:59:59

Selamat Mengerjakan
Jaga kesehatanmu seperti kamu menjaga hati untuk dia

Wednesday, April 1, 2020

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 8 A

Rabu, 01 April 2020

Kerjakan di buku tulis/kertas
Kemudian hasil kerjaan difoto dikirimkan melalui email (exwanjunip@gmail.com)/WhatsApp (083869849848)

1. Tuliskan hadis riwayat ibnu ‘Asakir dari Anas tentang keseimbangan hidup dunia dan akhirat beserta dengan artinya!
2. Tuliskan hadis riwayat Musllim dari Abu Hurairah tentang keseimbangan hidup dunia dan akhira t beserta dengan artinya!
3. Tuliskan hadis riwayat al Bukhari dari Zubair bin Awwam tentang keseimbangan hidup dunia dan akhirat beserta dengan artinya!

Selamat Mengerjakan
Selalu Jaga Kesehatanmu,
Selalu berdoa, dan berusaha siapa tahu dia milikmu

Tugas Mata Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 8 C

Rabu, 01 April 2020

Kerjakan di buku tulis/kertas
Kemudian hasil kerjaan difoto dikirimkan melalui email (exwanjunip@gmail.com)/WhatsApp (083869849848)

1. Tuliskan hadis riwayat ibnu ‘Asakir dari Anas tentang keseimbangan hidup dunia dan akhirat beserta dengan artinya!
2. Tuliskan hadis riwayat Musllim dari Abu Hurairah tentang keseimbangan hidup dunia dan akhira t beserta dengan artinya!
3. Tuliskan hadis riwayat al Bukhari dari Zubair bin Awwam tentang keseimbangan hidup dunia dan akhirat beserta dengan artinya!

Selamat Mengerjakan
Selalu Jaga Kesehatanmu,
Selalu berdoa, dan berusaha siapa tahu dia milikmu